Bagi santri, Sholat Sunnah Rawatib adalah ibadah pelengkap yang sangat dianjurkan, berfungsi sebagai penyempurna sholat fardhu. Ia bukan sekadar tambahan, melainkan jembatan spiritual yang menguatkan hubungan dengan Allah SWT, menutupi kekurangan dalam sholat wajib, dan melipatgandakan pahala. Membiasakan diri dengan sholat ini sejak dini di pesantren adalah investasi berharga bagi spiritualitas dan kesuksesan di akhirat.
Sholat Sunnah Rawatib adalah sholat-sholat sunah yang mengiringi sholat fardhu, baik yang dikerjakan sebelum (qabliyah) maupun sesudah (ba’diyah). Jumlah rakaatnya bervariasi tergantung waktu sholat fardhunya. Ada yang sangat dianjurkan (muakkadah) seperti 2 rakaat sebelum Subuh, 2 rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaat setelah Dzuhur, 2 rakaat setelah Maghrib, dan 2 rakaat setelah Isya.
Fungsi utama dari Sholat Sunnah Rawatib adalah sebagai penyempurna sholat fardhu. Manusia tidak luput dari kesalahan atau kekurangan dalam sholat wajibnya, seperti kurang khusyuk atau lupa bacaan. Sholat sunah ini diharapkan dapat menutupi celah-celah tersebut, sehingga sholat fardhu seorang hamba diterima dengan sempurna di sisi Allah SWT.
Selain itu, Sunnah Rawatib juga menjadi penambah pahala yang berlipat ganda. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang istiqamah mengerjakan 12 rakaat sholat sunah rawatib dalam sehari semalam, akan dibangunkan baginya rumah di surga. Janji yang agung ini menjadi motivasi besar bagi santri untuk tidak melewatkannya.
Lingkungan pesantren sangat mendukung Sunnah Rawatib. Adzan yang berkumandang, serta adanya contoh dari para ustadz dan kyai, mendorong santri untuk segera menunaikan sholat sunah sebelum atau sesudah sholat fardhu. Kebiasaan ini menanamkan disiplin ibadah yang kuat dan konsistensi dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Melaksanakan Sholat Sunnah Rawatib juga melatih santri untuk lebih khusyuk dalam sholat. Dengan terbiasa menambah ibadah, hati akan menjadi lebih tenang dan pikiran lebih fokus. Ini membantu santri merasakan manisnya beribadah dan membangun koneksi spiritual yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.
Manfaat lain adalah menjaga konsistensi amal. Di tengah kesibukan belajar dan kegiatan pesantren, Sholat Sunnah Rawatib menjadi pengingat konstan untuk selalu beribadah dan tidak lengah. Ini membentuk karakter santri yang rajin, tidak mudah menyerah, dan selalu berusaha meningkatkan kualitas diri di hadapan Allah.